Oleh :
•BYUTI RIDHA
ANDINI (12-001)
•PUSPITA SARI (12-013)
•HETTY JULIANI (12-015)
•TRIANA HAMIDAH (12-017)
•DARA PERMATA
SARI (12-019)
•M. IKHWAN
NASUTION (12-021)
Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara tentang
perkembangan manusia, berarti kita sedang membicarakan tentang rentang
kehidupan manusia dan apa yang terjadi di masa tersebut sejak lahir hingga
lanjut usia. Ini berarti kajian perkembangan dimulai dari masa di mana manusia
masih berada di dalam kandungan. Setiap aspek perkembangan manusia baik fisik,
kognisi maupun psikososial setiap manusia berbeda-beda dari segi usia. Masa
bayi misalnya. Pada masa ini, manusia untuk pertama kalinya menghadapi dunia
setelah sembilan bulan dalam kandungan dan akhirnya “dipaksa” untuk hidup
mandiri –dalam arti tidak lagi bergantung pada plasenta-. Salah satu aspek dari
masa bayi yang menarik untuk diperhatikan adalah perkembangan fisiknya selama
tiga tahun pertama setelah kelahiran. Kita dapat mengamati dengan jelas
bagaimana berat dan tinggi badannya bertambah, rambut dan giginya mulai muncul,
tulang dan ototnya menjadi semakin kuat, dan beberapa ciri lain yang berkembang
dari keadaan awal yang sangat “rapuh” berkembang menuju keadaan yang semakin
“kuat”.
Berkenaan dengan
penjelasan di atas dan berdasarkan tugas yang diberikan oleh Dosen Pengampu
Mata Kuliah Psikologi Perkembangan I, dalam makalah ini kami akan membahas
tentang Perkembangan Fisik Selama Tiga Tahun Pertama.
1.2 Manfaat dan Tujuan
Dengan ditulisnya
makalah ini, kami berharap kita sebagai penulis dan pembaca mendapatkan manfaat
berupa tambahan pengetahuan mengenai perkembangan fisik manusia di tiga tahun
pertamanya.
Adapaun beberapa tujuan
ditulisnya makalah ini adalah ;
·
Memperoleh nilai
yang memuaskan pada mata kuliah Psikologi Perkembangan I.
·
Membantu pembaca
(khususnya mahasiswa) memahami perkembangan fisik manusia di tiga tahun pertama
kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Melahirkan dan Budaya : Bagaimana Proses Melahirkan Mengalami Perubahan
Biasanya, proses
kelahiran yang dilakukan mencerminkan kepercayaan, nilai,dan sumber daya dari
suatu budaya. Proses dan jumlah
kelahiran ini juga mengalami perubahan seiring berjalannya waktu dan berbeda di
masing-masing tempat di setiap belahan dunia. Di Prancis pada abad ke-17 dan
18, perempuan memiliki 1 dari 10 peluang ntuk meninggal selama atau segera
setelah melahirkan. Ribuan bayi meninggal saat di lahirkan, dan 1 dari 4 bayi yang di lahirkan dalam keadaan
hidup akan meninggal di tahun pertamanya. Pada tahun 1900 -20 tahun setelah
kelahiran Helen Keller- hanya 5% dari kelahiran di AS yang dialkukan di rumah
sakit; tahun 1920, di beberapa kota, 65% kelahiran terjadi di rumah sakit. Kejadian
serupa juga terjadi di Eropa. Kini setelah adanya kesadaran akan pentingnya
keberhasilan proses melahirkan, sekitar 99% bayi di As dilahirkan di rumah
sakit, dan lebih dari 91 persen didampingi oleh dokter.
Fenomena menurunnya resiko kehamilan dan kelahiran setelah era
tersebut -terutama selama 50 tahun terakhir- sebagian besar karena cukupnya
persediaan antibiotik, tranfusi darah, bius aman, obat-obatan serta adanya
peningkatan kondisi kesehatan.
2.1.1 Proses Kelahiran
Proses melahirkan ini
cukup tepat jika diidentikkan dengan kata labor
(kerja keras) karena pada masa ini diperlukan usaha yang optimal demi
kelangsungan hidup ibu dan bayinya. Kelahiran terjadi karena beberapa perubahan
dalam rahim, serviks, dan bagian lain yang disebut parturisi. Parturisi biasanya terjadi sekitar dua minggu
sebelum melahirkan, yaitu saat estrogen
meningkat sehingga merangsang rahim untuk berkontraksi dan serviks jadi lebih
fleksibel. Kontraksi rahim yang mengeluarkan janin biasanya terjadi 266 hari
setelah konsepsi. Di bulan-bulan akhir kehamilan, kontraksi ini semakin teratur
da kuat.
2.1.1.1 Tahapan Proses Kelahiran
·
Tahapan Pertama
- Berlangsung cukup lama, biasanya selama 112 jam
atau lebih untuk kelahiran anak pertama. Di kelahiran berikutnya tahapan ini
cenderung lebih cepat.
- Selama tahapan ini, kontraksi rahim yang teratur
dan makin sering menyebabkan serviks terbuka atau melebar.
·
Tahapan kedua
- Biasanya
berlangsung selama 1 jam.
- Kontraksi semakin kuat dan lebih sering.
- Tahap kedua ini dimulai ketika kepala bayi mulai
bergerak melalui serviks menuju saluran vagina dan berhenti saat bayi keluar
sempurna dari tubuh ibunya. Jika tahapan ini berlangsung lebih dari 2 jam yang
berarti menunjukkan bayi membutuhkan bantuan, dokter dapat menjepit kepala bayi
dengan pinset atau yang sering di lakukan adalah menggunakan vacuum extraction dengan section cup untuk menarik bayi dari
dalam tubuh ibunya.
- Di akhir tahapan ini bayi sudah lahir namun masih
dalam keadaan menempel pada plasenta dalam tubuh ibu melalui tali pusar yang
harus dipotong dan dijepit.
·
Tahap Ketiga
-
Terjadi selama 5 sampai 30 menit
- Plasenta
dan tali pusar keluar dari dalam tubuh ibu
2.1.1.2 Metode-metode Kelahiran
·
Kelahiran
Vaginal VS Operasi Caesar
Metode kelahiran yang biasanya dilakukan adalah
kelahiran melalui vagina atau yang biasanya
kita sebut kelahiran dengan cara “normal”.
Namun ada metode lain yaitu
dengan Operasi Caesar (caesarean
delivery). Operasi Caesar adalah prosedur bedah untuk mengeluarkan bayi
dari rahim
dengan
jalan operasi –membuat sayatan di perut ibu-. Operasi biasanya di lakukan
ketika proses kelahiran lambat, terjadinya pendarahan melalui vagina, atau
bermasalahnya posisi bayi, seperti sungsang (kaki keluar dahulu) tranverse (melintang di rahim), atau kepala bayi
terlalu besar untuk melewati pinggul ibunya. Kelahiran dengan operasi lebih
mungkin untuk kelahiran anak pertama, ukuran bayi yang besar, ibu yang berusia
lanjut, atau ibu yang pernah menjalani operasi caesar. Selain itu, dikenal
istilah elektronik fetal monitoring,
yaitu alat yang secara mekanis memonitor detak jantung bayi selama proses
kelahiran.
·
Kelahiran Dengan
Obat VS Tanpa Obat
Bius total jarang digunakan bahkan dalam operasi
caesar. Yang biasanya diberikan adalah bius lokal, di mana si ibu tetap sadar
penuh sehingga dapat langsung memeluk bayinya yang baru lahir. Bius lokal
menekan jalur saraf yang membawa sensasi sakit ke otak. Alternative lain yang
dapat digunakan adalah dengan pemberian relaxing
analgesic (penghilang sakit). Semua obat ini melalui plasenta untuk
memasuki aliran darah dan jaringan tubuh bayi, sehingga beresiko terhadap
kesehatan bayi. Seorang dokter inggris bernama Dr. Grantly Dick-read menyatakan
bahwa rasa sakit saat melahirkan sebagian besar disebabkan karena rasa takut.
Untuk menghilangkan rasa takut tersebut, ia menyarankan kelahiran alamiah (natural
childbirth). Di pertengahan abad, Dr. Fernand Lemaze menggunakan metode kelahiran terencana (prepared childbirth) untuk mempersiapkan calon ibu dalam
melahirkan.
Di
India, perempuan yang akan melahirkan di dampingi oleh doula, seorang pembantu profesional yang dapat memberikan dukungan
emosional dan mendampingi perempuan tersebut sepanjang proses kelahiran. Dalam
sebelah penelitian acak terkontrol, perempuan yang didampingi oleh doula
mengalami kelahiran yang lebih cepat dan mudah.
2.2 Bayi Baru Lahir
Yang menjadi pembahasan dalam sub bab
ini adalah bayi sejak awal kelahiran sampai usia empat minggu. Atau dengan kata
lain disebut neonatus (bayi periode neonatal).
Ada beberapa ciri khas yang dimiliki oleh neonates, baik itu dari segi ukuran
dan penampilan, sistem tubuh, perilaku, dan keadaan arousal.
2.2.1 Ukuran dan Penampilan
Dilihat dari segi ukurannya, anak
laki-laki cenderung lebih panjang dan berat dibandingkan anak perempuan dan
seorang anak sulung memiliki berat yang lebih kecil dibandingkan anak
berikutnya. Di beberapa hari pertama,
neonatus kehilangan 10% dari keseluruhan berat badannya. Berat badan itu baru
mulai meningkat kembali pada saat hari ke-5 dan umumnya kembali ke berat semula
(berat setelah lahir) saat hari ke-10 sampai ke-14.
Selain itu, berikut beberapa
karakteristik khas yang dimiliki oleh neonatus :
·
Kepala berukuran besar (seperempat dari
panjang tubuh).
·
Dagu menonjol ke belakang (memudahkan
proses menyusui).
·
Awalnya, kepala berbentuk panjang dan
aneh (disebabkan oleh “molding” yang memudahkan bayi melewati panggul ibunya
yang dimungkinkan karena tulang tengkorak bayi belum mengeras ; tulang
tengkorak ini baru akan menyatu pada usia 18 bulan).
·
Kulit masih sangat tipis dan sebagian
besar bayi memiliki warna kulit merah muda.
·
Diselimuti verniks kaseosa (lapisan seperti keju), minyak pelindung infeksi
yang mengering dalam beberapa hari pertama.
·
Selama beberapa hari pertama, beberapa neonatus
memiliki rambut yang sangat lebat (rambut masa prenatal belum rontok)
disebabkan oleh beberapa lanugo.
2.2.2 Sistem Tubuh
Sistem
tubuh bayi yang baru lahir sangat berbeda dengan sistem tubuhnya saat masih di
dalam kandungan. Berikut perbedaan sistem
tubuh bayi saat di dalam kandungan dan saat baru lahir :
Sistem Tubuh
Saat di Dalam Kandungan
|
Sistem Tubuh
Saat Baru Lahir
|
Peredaran
darah, pernapasan, pencernaan, pembuangan kotoran, dan pengaturan suhu tubuh
dilakukan melalui tubuh ibu.
|
Semua
sistem dan fungsi tubuh bayi harus beroperasi sendiri (sebagian besar proses
transisi ini berlangsung selama 4-6 minggu pertama setelah kelahiran).
|
Janin
dan ibu memiliki sistem pernapasan dan detak jantung yang terpisah; darah
janin dibersihkan melalui tali pusar yang membawa “darah kotor” ke plasenta dan
kembali dengan darah bersih.
|
Darah
neonatus beredar sepenuhnya di tubuhnya sendiri; detak jantung awalnya cepat
dan tidak teratur, dan tekanan darah tidak stabil sampai hari ke-10.
|
Janin
mendapat oksigen melalui tali pusar yang juga membawa karbondioksida.
|
Mendapatkan
sendiri oksigen dengan sistem pernapasannya yang membutuhkan oksigen lebih
banyak (kebanyakan bayi mulai bernapas segera setelah terpapar udara
terbuka).
|
Janin
mengandalkan tali pusar untuk membawa makanan dari ibu dan mengeluarkan
kotoran.
|
Secara
naluriah mengisap untuk mendapatkan susu dan sekresi saluran cernanya sendiri
yang mencernanya.
|
2.2.3 Assesmen Medis dan Perilaku
· Skala Apgar
Skala Apgar adalah
pengukuran standar kondisi bayi baru lahir; menilai penampilan, detak jantung, grimace,
aktivitas, dan pernapasan. Nama skala ini diambil dari pengembangnya, yaitu Dr.
Virginia Apgar (1953), dan skala ini membantu kita untuk mengingat lima
substesnya :
- Appearance (warna
kulit)
- Pulse (detak
jantung)
- Grimace (reflex saat merasa terganggu)
- Activity (bentuk
otot)
- Respiration (pernapasan)
· Skala Brazelton Neonatal Behavioral
Assessment Scale (NBAS) : Menilai Status Neurologis
NBAS adalah pemeriksaan
neurologis dan perilaku untuk mengukur respon bayi baru lahir terhadap
lingkungan. NBAS ini digunakan dalam situasi beresiko tinggi untuk membantu
orangtua, penyedia layanan kesehatan, dan peneliti untuk menilai
responsitivitas neonatus tehadap lingkungan fisik dan sosial mereka,
mengidentifikasi kekuatan dan kemungkinan kerentanan dalam fungsi neurologis,
serta memperkirakan perkembangan di masa yang akan datang.
· Neonatal Screening untuk Kondisi
Medis
Anak-anak yang mewarisi
gangguan enzim fenilketonuria atau PKU akan mengalami keterbelakangan
mental, kecuali jika mereka diberikan makanan khusus yang dimulai sejak tiga
sampai enam minggu pertama dari kehidupan mereka. Tes screening yang dilakukan segera setelah kelahiran seringkali
dapatbmenemukan gangguan ini dan gangguan lain yang dapat diobati. Pemeriksaan
rutin terhadap semua bayi yang baru dilahirkan untuk kondisi langka seperti
PKU, congenital hypothyroidism,
galaktosemia dan gangguan lain yang lebih langka biayanya sangat mahal. Namun,
biaya pemeriksaan ribuan bayi baru lahir untuk mendeteksi satu kasus penyakit
langka mungkin lebih rendah dibandingkan biaya untuk merawat satu orang dengan
keterbelakangan mental seumur hidup.
2.2.4 Keadaan Arousal
Keadaan
arousal (states of arousal) adalah
status fisiologis dan perilaku bayi pada waktu-waktu tertentu dalam siklus
harian periodic yang terdiri atas terjaga, tidur dan aktivitas. Kebanyakan bayi
baru lahir menghabiskan 75% dari waktu mereka –mencapai 18 jam sehari- untuk
tidur, tetapi terjaga setiap tiga sampai empat jam sekali, siang dan malam,
untuk menyusu (Ferber & Makhoul, 2004; Hoban, 2004). Tidur bayi baru lahir
bervariasi antara tidur tenang (regular) dan aktif (irreguler). Tidur aktif ini
kemungkinan sama dengan tidur rapid eye
movement (REM) yang pada orang dewasa berkaitan dengan mimpi. Tidur aktif
muncul secara ritmis di siklus sekitar satu jam dan mencakup 50% dari waktu
tidur keseluruhan bayi baru lahir. Jumlah tidur REM menurun menjadi kurang dari
30% dari waktu tidur siang hari pada usia tiga tahun dan terus menurun secara
stabil seanjang hidup (Hoban, 2004). Variasi ritme dan jadwal tidur bayi juga
bergantung pada budaya.
2.3
Bertahan Hidup dan Kesehatan
2.3.1 Komplikasi saat Kelahiran dan Akibatnya
Walaupun sebagian besar bayi dilahirkan
sehat, beberapa terluka selama proses kelahiran. Sebagian bayi berada di rahim
terlalu lama atau terlalu singkat atau dilahirkan dengan ukuran tubuh sangat
kecil, dan sebagian dilahirkan meninggal atau meninggal setelah lahir. Berikut
beberapa komplikasi yang mungkin muncul saat kelahiran dan bagaimana cara menghindari
serta mengatasinya :
·
Trauma Kelahiran (birth trauma)
Trauma kelahiran (birth
trauma) adalah luka yang dialami bayi baru lahir saat proses kelahiran dan
terjadi pada sekitar 2 dari 1000 kelahiran yang disebabkan oleh anoksia
(kekurangan oksigen), penyakit atau infeksi, atau luka fisik. Terkadang, trauma
meninggalkan kerusakan otak permanen, menyebabkan keterbelakangan mental,
masalah perilaku, bahkan kematian.
Solusi atas masalah ini adalah
penggunaan electronic fetal monitoring
untuk mendeteksi tanda-tanda kekurangan oksigen yang dapat mengakibatkan kerusakan
otak. Alat ini memberikan informasi berharga pada kelahiran beresiko tinggi,
termasuk kelahiran di mana janin berukuran sangat kecil tampak mangalami
gangguan. Namun cara ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu biaya prosuder ini
mahal, membatasi gerakan ibu selama kelahiran, dan yang paling penting,
prosedur ini dapat keliru mengindikasikan janin mengalami gangguan padahal
tidak terjadi apapun.
·
Posmaturity
Postmaturity adalah kondisi di mana
janin yang belum lahir 2 minggu setelah waktunya atau 42 minggu setelah
menstruasi terakhir ibunya. Bayi postmaturity cenderung lebih panjang dan
kurus, karena arah mereka terus tumbuh di dalam rahim tetapi tidak memiliki persediaan
darah bergizi di akhir masa kehamilan. Solusinya adalah dengan melakukan
operasi Caesar, mengingat janin postmature berisiko mengalami kerusakan otak
atau bahkan kematian.
·
Berat
Lahir Rendah
Berat
lahir rendah (low birth weight)
adalah kondisi di mana berat bayi lahir lebih rendah dari 5,5 pon (2.500 grams)
karena premature atau berukuran kecil dibandingkan bayi lain yang seusianya. Berat
lahir rendah adalah penyebab kematian tertinggi kedua pada masa bayi, setelah
cacat lahir, sehingga mencegah dan mengatasi berat lahir rendah dapat
meningkatkan angka bayi yang bertahan hidup dalam tahun pertama kehidupannya.
Bayi
dengan lahir rendah, kemungkinan adalah bayi
premature, yaitu bayi yang dilahirkan
sebelum menyelesaikan 37 minggu masa kehamilan. Ukuran kecil ini biasanya
merupakan hasil dari gizi prenatal yang tidak memadai, sehingga memperlambat
pertumbuhan janin. Selain bayi premature, bayi dengan berat lahir rendah
kemungkinan juga merupakan bayi kecil
untuk usia kehamilan, yaitu bayi yang berat lahirnya kurang dari 90% berat
bayi yang sama usia kelahirannya, akibat pertumbuhan janin terhambat.
Sekitar
50% dari kelahiran prematur berhubungan dengan infeksi rahim, yang tidak dapat
diatasi dengan antibiotic saat proses kelahiran dimulai. Penyebab lain adalah
stress pada ibu atau janin, pendarahan plasenta, dan rahim yang terlalu
meregang, terutama pada kehamilan ganda. Solusi untuk masalah ini adalah suatu
perawatan dalam bentuk hormon progesteron yang disebut hidrosiprogesteron coproate atau 17P.
2.3.1.1
Calon Ibu yang Beresiko Melahirkan Bayi dengan Berat Lahir Rendah
Ada
beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan perempuan melahirkan bayi dengan
berat lahir rendah, yaitu:
· Faktor
Demografi dan Sosial Ekonomi
Orang Afrika, Amerika,
berusia 17 tahun atau diCatas 40 tahun, miskin, tidak menikah, atau
berpendidikan rendah.
· Faktor
Medis yang Ada Sebelum Kehamilan
Tidak memiliki anak
atau memiliki anak lebih dari empat orang, memiliki tinggi badan rendah atau
kurus, memiliki bayi dengan berat rendah sebelumnya atau pernah mengalami beberapa
keguguran, memiliki abnormalitas alat kelamin atau hipertensi kronis.
· Faktor
Perilaku Prenatal dan Faktor Lingkungan
Gizi buruk, perawatan
prenatal yang tidak memadai, merokok, mengonsumsi alkohol atau narkoba
· Kondisi
Medis Terkait Kehamilan
Pendaran vaginal,
infeksi, tekanan darah tinggi atau rendah, anemia, dan naiknya berat badan yang
terlalu sedikit.
2.3.1.2 Perawatan Segera dan
Hasilnya
Memberikan ASI dapat
membantu mencegah infeksi. Metode kontak kulit ke kulit di mana
bayi baru lahir diletakkan dengan wajah menghadap ke bawah di antara payudara
ibunya selama kurang lebih satu jam setelah lahir, dapat membantu bayi prematur
ataupun yang normal melakukan penyesuaian dari kehidupan janin ke kehidupan
dunia luar yang penuh rangsang sensorik. Kontak yang menenangkan dengan ibu
mengurangi stres pada sistem saraf pusat dan membantu regulasi diri untuk tidur
dan beraktivitas.
2.3.1.3 Efek Jangka Panjang
Di
antara bayi-bayi dengan berat yang sangat rendah, defisit kognitif, terutama
dalam ingatan dan kecepatan pemrosesan, dapat muncul pada saat 5 atau 6 bulan
dan terus berlangsung sepanjang masa kanak-kanak (Rose & Feldman, 2000;
Rose, Feldman, dan Janskowi, 2002). Mereka yang bertahan dalam kondisi lahir
dengan berat rendah cenderung memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil jika
dibandingkan anak yang lahir cukup bulan dan jauh lebih mungkin untuk mengalami
masalah neurologis, kognitif, pendidikan, dan perilaku. Hal yang sama juga
terjadi pada bayi yang dilahirkan sebelum usia kehamilan 26 minggu yang cenderung
menunjukkan defisit neurologis dan kognitif pada usia 6 tahun jika dibandingkan
temen-teman sekelasnya yang lahir cukup bulan. Bayi yang memiliki berat badan
lebih dari 2 pon saat lahir dan dinilai memiliki keterbelakangan mental borderline, kebanyakan menunjukkan
perbaikan secara kognitif pada masa awal kanak-kanak dan kecerdasannya berada
di taraf normal pada usia 8 tahun. Sedangkan anak-anak dari keluarga yang
lengkap dan ibu berpendidikan tinggi tidak mengalami kerusakan otak signifikan dan
tidak membutuhkan bantuan khusus.
2.3.2 Stillbirth
Stillbirth
(lahir dalam kondisi meninggal) adalah gabungan tragis dari dua hal berlawanan,
yaitu kelahiran dan kematian. Kematian setelah 23 sampai 24 minggu usia
kehamilan, usia paling awal untuk dapat bertahan hidup di luar rahim dipandang
sebagai stillbirth. Terkadang, kematian janin didiagnosis prenatal atau pada
kasus lain, kematian diketahui saat proses kelahiran atau saat bayi telah
lahir. Stillbirth mencakup lebih dari setengah kematian prenatal (kematian yang
terjadi selama atau 24 jam setelah proses kelahiran) di Negara-negara
berkembang.
2.3.3 Dukungan Lingkungan dalam Mengatasi Efek dari
Komplikasi Kelahiran
· Infant
Health and Development Program (IHDP)
Infant health and
development program (IHDP) telah berhasil meningkatkan perkembangan kognitif
pada anaak-anak dengan kondisi berat lahir rendah. IHDP menekankan pentingnya apa
yang terjadi di dalam rumah. Anak-anak yang mendapatkan sedikit perhatian dan
perawatan dari orangtua mereka berkemungkinan lebih besar untuk memiliki ukuran
tubuh yang lebih kecil dan mendapat hasil yang lebih buruk saat mengerjakan tes
kognitif dibandingkan dengan anak-anak dari lingkungan tempat tinggal yang
lebih baik.
· Kauai
Study
Anak-anak yang mengalami berat lahir rendah
atau komplikasi kelahiran lain hanya akan mengalami hambatan serius pada perkembangan
fisik dan psikologisnya jika anak tersebut tumbuh di kondisi lingkungan yang
buruk. Faktor-faktor pelindung yang
cenderung mengurangi dampak dari stress di masa dini terbagi atas tiga kategori,
yaitu :
a) Atribut
ibdividual, seperti energi, kemampuan bersosalisai, dan kecerdasan.
b) Ikatan
kasih sayang dengan paling tidak satu orang anggota keluarga yang mendukung.
c) Penghargaan
di sekolah, pekerjaan, atau tempat ibadah.
Walapun
lingkungan rumah tampaknya memiliki efek yang paling kuat pada masa anak-anak,
dimasa dewasa, kualitas individual sendirilah yang membuat perbedaan terbesar.
2.4 Mengurangi Kematian Bayi
2.4.1 Tren Dalam Kematian Bayi
Dalam tahun pertama masa bayi ,bahaya
fisik cenderung lebih banyak dan lebih parah daripada bahaya-bahaya psikologis.
Bayi yang mungkin meninggal adalah bayi laki-laki yang lahir prematur atau
dengan berat lahir rendah, dan mereka
yang memiliki ibu berusia remaja atau berusia 40 tahun, tidak menyelesaikan
SMA, tidak menikah , merokok selama massa kehamilan, mendapatkan perawatan
prenatal tapi terlambat atau tidak sama sekali atau mengalami kelahiran ganda.
Cacat lahir merupakan penyebab utama kematian bayi di AS, diikuti oleh gangguan
terkait kelahiran prematur atau berat lahir rendah, komplikasi kehamilan pada
ibu serta komplikasi plasenta, tali pusar dan membran.
a) Bahaya
Fisik
· Kematian
Ranjang
Bayi yang kelihatannya
sehat dan normal kadang-kadang menjadi korban kematian yang mendadak dan tidak
diduga, biasanya terjadi setelah periode tidur yang panjang.
· Penyakit
Penyakit yang lama
dapat mengganggu pola pertumbuhan normal . Seberapa jauh pola pertumbuhan
dipengaruhi oleh penyakit yang lama diderita sampai sekarang belum dapat
ditentukan.
· Kecelakaan
Kecelakaan seperti luka
memar dan luka garuk merupakan kecelakaan ringan dan tidak meninggalkan akibat
yang permanen. Jenis lain seperti pukulan di kepala dan sobekan-sobekan
merupakan kecelakaan yang cukup parah dan dapat meninggalkan bekas atau fatal.
Namun, kecelakaan ringan sekalipun dapat meninggalakan luka psikologis .
· Kurangnya
Gizi
Kekurangan gizi yan
dapat disebabkan karena kurang makan tidak saja dapat merusak pertumbuhan fisik
tetapi juga merusak perkembangan mental. Dua tahun pertama disebut periode
kritis dalam pertumbuhan otak karena adanya peningkatan yang mencolok dalam
perkembangan sel-sel otak pada masa ini dan merupakan periode di mana otak
sangat rentan terhadap kerusakan. Kalau pada saat ini bayi menderita
kekurangan gizi, makatidak ada jaminan
bahwa bahwa perkembangan selanjutnya akan berjalan normal.
· Dasar
Untuk Menjadi Gemuk
Banyak orangtua
menyamakan arti sehat dengan bayi yang montok sehingga mereka berusaha dengan
segala macam cara agar bayinya gemuk. Ada bukti bahwa bayi yang gemuk cenderung
mempunyai masalah kegemukan nantinya dibandingkan dengan bayi yang kurus. Hal ini
disebabkan oleh jumlah dan ukuran sel-sel lemak sudah terbentuk pada awal
kehidupan .
· Kebiasaan
Fisiologis
Dasar kebiasaan
fisiologis yang penting seperti makan,tidur dan pembuangan selama masa bayi
rentan sekali untuk terkena beberapa bahaya fisik yang umum.
b) Bahaya
Psikologis
Bahaya psikologis dalam
masa bayi yang paling parah meliputi kegagalan bayi dalam menguasai tugas
perkembangan pada usia tersebut. Penguasaan ini penting atas dasar dua hal. Pertama,
semakin cepat bayi dapat mengendalikan tubuhnya, semakin cepat pula ia tidak
bergantung pada orang lain. Kedua, penguasaan tugas ini memberikan dasar untuk
penguasaan tugas perkembangan tahap-tahap berikutnya.
·
Bahaya dalam Perkembangan Motorik
Kalau perkembangan
motorik terlambat, bayi akan sangat dirugikan pada saat bermain dengan teman-teman
sebayanya. Semakin banyak kelambatan dalam pengendalian motorik, akan semakin
lambat ia memperoleh keterampilan yang dimiliki anak-anak lain. Yang juga
sangat mengganggu adalah tekanan dari orangtua untuk mencapai pengendalian
motorik sebelum ia cukup matang untuk melakukannya.
·
Bahaya dalam Berbicara
Kelambatan dalam
berbicara menjadi serius dalam masa bayi karena pada masa ini diletakkan
dasar-dasar komunikasi yang nantinya diperlukan. Kelambatan berbicara
disebabkan karena beberapa hal, yang paling sering adalah tingkat intelegensi
yang rendah, kurangnya perangsangan dan kelahiran kembar.
·
Bahaya Emosi
- Kurangnya
kasih sayang
Bayi yang tidak diberi
kesempatan untuk mengalami emosi bayi yang normal terutama kasih sayang,
keingintahuan dan kegembiraan, maka secara fisik tidak akan berkembang.
- Tekanan
Tekanan disebabkan oleh
banyak hal seperti kesehatan yang buruk, diabaikan oleh orangtua dan kondisi
lingkungan yang buruk, yang mengganggu rutinitas makan dan tidur. Tetapi faktor
yang terpenting adalah hubungan yang erat dengan ibu yang gelisah dan tegang.
- Terlampau
Banyak Kasih Sayang
Orangtua yang sangat
khawatir atau sangat menonjolkan diri akan mendorong bayi untuk memusatkan
perhatian kepada dirinya sendiri. Dengan demikian bayi mengharapkan agar orang lain memberikan kasih
sayang tetapi ia tidak membalas memberri kasih sayang kepada orang tersebut.
- Emosi
yang Kuat
Sifat pemalu dapat
menetap lama setelah masa bayi berlalu kalau anak yang pemalu atau penakut
dihadapkan pada terlalu banyak ornag asing atau terlalu banyak situasi yang
menakutkan .
·
Bahaya sosial
Bahaya sosial yang utama
adalah kurangnya kesempatan dan motivasi untuk belajar menjadi makhluk sosial.
Hal ini menyebabkan lambatnya sifat-sifat egosentris berlangsung, yang
merupakan ciri dari seetiap bayi dan mengakiatkan perkembangan sifat introvert.
Kurangnya kesempatan untuk kontak sosial dalam setiap usia dini akan mengganggu, terutama pada usia enam
minggu sampai enam bulan yang merupakan saat kritis dalam pengembangan sikap
yang mempengaruhi pola sosialisasi .
-
Bahaya Bermain
Bermain dalam masa bayi
merupakan bahaya potensial,baik secara fisik maupun psikologis. Banyak mainan
dapat menimbulkan goresan, memar atau menyebabkan bayi tercekik. Bahaya psikologis
yang utama adalah bahwa bayi sangat bergantung pada mainan untuk memperoleh
hiburan dan tidak belajar berrmain yang melibatkan interaksi dengan orang-orang
lain. Akibat lain dari bermain yang dilupakan oleh para orangtua dan pengasuh
adalah akibat psikologis dari keadaan selalu menang. Bila bermain dengan orang
dewasa atau kakak-kakanya biasanya bayi dibiarkan menang. Akibatnya mereka
sulit bergabung dengan anak-anak lain dan tidak mau kalah.
-
Bahaya dalam Pengertian
Semua konsep mempunyai
bobot emosi dan di sinilah letak bahayanya. Kalau misalnya bayi belajar
mengasosiasikan kembang gula dengan perilaku yang baik dan menganggap sayuran
sebagai bentuk hukuman, bobot emosi dari konsep ini akan mengakibatkan suka atau
tidak terhadap jenis makanan.
· Bahaya
Moralitas
Bahaya psikologis yang
serius untuk perkembangan moral di masa depan terjadi bila bayi mendapatkan lebih
banyak perhatian kalau ia melakukan sesuatu yang mengganggu atau melawan orang
lain daripada melakukan tindakan yang lebih diterima.
-
Bahaya Hubungan Keluarga
a)
Perpisahan dengan ibu
Kecuali kalau diberi
tokoh pengganti yang stabil dan memuaskan, bayi yang dipisahkan dengan ibunya
akan mengembangkan perasaan tidak aman yang ditampilkan dalam gangguan kepribadian
yang dapat merupakan dasar dari kesulitan penyesuaian diri kelak.
b) Gagal
mengembangkan perilaku akrab
Bayi yang gagal
mengembangkan perilaku akrab dengan ibunya atau dengan pengganti ibunya yang
stabil akan mengalami perasaan tidak aman seperti apabila ia yang dipisahkan
dengan ibunya. Selanjutnya, bayi tidak mengalami kegembiraan yang
diperoleh dalam hubungan pribadi yang
erat. Kekurangan ini menyulitkan bayi dalam mengembangkan persahabatan di kemudian
hari.
c) Merosotnya
hubungan keluarga
Secara psikologis dapat
berbahaya karena bayi memperhatikan bahwa sikap anggota-anggota keluarga
kepadanya berubah dan ia diperlakukan secara berbeda. Akibatnya, bayi biasanya
merasa tidak dicintai dan ditolak, yakni perasaan yang mengembangkan kebencian
dan rasa tidak aman.
d) Terlampau
melindungi
Bayi yang sangat
dilindungi dan dilarang melakukan sesuatu yang sebenarnya dapat dilakukan
sendiri menjadi sangat tergantung dan
takut melakukan sesuatu yang dapat dilakukan oleh bayi lain. Nantinya hal ini
akan berkembang menjadi sangat takut pada sekolah –phobia sekolah- dan sangat
malu bila berhadapan dengan orang lain.
e) Latihan
yang tidak konsisten
Metode latihan anak
yang tidak konsisten, yang tidak dapat disebabkan karena kelemahan orangtua
atau perasaan-perasaan tidak mampu menjalankan peran orangtua, akan memberikan
bimbingan yang buruk bagi bayi dalam mempelajari perilaku yang besar.
f) Penganiayaan
anak
Penganiayaan bayi lebih
sering terjadi pada tahun kedua karena pada tahun ini bayi lebih menyulitkan orangtua
dan inin memancing penyaluran rasa marah, benci, dan emosi-emosi buruk lainnya yang
berasal dari hubungan orangtua.
· Bahaya
dalam Perkembangan Kepribadian
Dengan merosotnya hubungan keluarga
selama tahun kedua masa bayi, konsep diri mencerminkan buruknya sikap anggota
keluarga terrhadap dirinya. Konsep diri yang kurang baik ini dinyatakan dalam
perilaku agrresif, benci, negativistik atau menarik diri yang kesemuanya
menimbulkan ketidaksenangan anggota keluarga kepadanya.
2.4.2 Perbedaan Ras/Etnis dalam Angka Kematian Bayi
Bayi
kulit hitam non-hispanik hampir dua setengah kali memiliki kemungkinan untuk
meninggal di tahun pertama mereka dibandingkan bayi kulit putih atau hispanik. Perbedaan
ras /etnis dalam akses dan kualitas perawatan kesehatan untuk anak-anak
minoritas dapat membantu menjelaskan tingkat kematian, tetapi faktor perilaku
juga berperan di dalamnya.Obesitas, merokok dan konsusmsi alkohol merupakan
faktor buruknya kualitas kehamilan. Karena penyebab dan risiko kematian bayi
bervariasi diantara kelompok etnis, usaha untuk terus mengurangi kematan bayi
perlu berfokus pada faktor spesifik bagi seetiap kelompok etnik.
2.4.3 Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)
Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau
crib death adalah kematian bayi
berusia di bawah satu tahun secara mendadak dan penyebab kematiannya tidak
jelas walaupun telah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, termasuk autopsi.
SIDS adalah penyebab utama dari kematian bayi postneonatal serta paling banyak
ditemui pada bayi indian Amerika dan Afrika Amerika .
SIDS disebabkan oleh berbagai faktor. Cacat
biologis mendasar kemungkinan dapat membuat bayi rentan selama periode kritis
dalam perkembangan mereka terhadap beberapa pengalaman yang memberikan
kontribusi atau memicu SIDS, seperti terpapar asap rokok, terpapar kafein saat
prenatal dan tidur dengan posisi tengkurap. Peningkatan jumlah alfa
–fetoprotein dalam darah ibu selam trisemester kedua juga dapat menjadi penanda
bayi lahir dalam keadaan meninnggal atau SIDS.Bahkan pada bayi yang normal dan
sehat, tidur tengkurap menghalangi refleks menelan yang melindungi saluran
nafas dari tercekik karena bercampurnya cairan pernafasan dan pencernaan.
Para dokter menyarankan agar bayi tidak
tidur di permukaan lembut seperrti bantal, selimut tebal atau kulit binatang
atau dibawah seprai atau selimut yang terutama saat bayi tengkurap dapat
meningkatkan resiko peningkatan suhu atau rebreathing. Menyusui dan penggunaan
dot dihubungkan dengan penurunan resiko SIDS. Tidur terlentang cenderung
menghasilkan sedikit hambatan sementara dalam perkembangan keterampilan motorik
yang membutuhkan kekuatan tubuh bagian atas seperti berguling, merangkak, duduk
dan berjalan. Akan tetapi tahapan-tahapan perkembangan ini masih dapat dicapai
dalam rentang usia normal dan tidak ada perbedaaan yang tampak pada usia 18
bulan. Penting bagi bayi untuk mendapatkan “tummy time” atau tengkurap saat ia
terjaga dan ada orang yang mengawasi, untuk perkembangan kekuatan bahu.
2.4.4 Imunisasi untuk Kesehatan yang Lebih Baik
Penyakit
masa kecil yang dahulu dianggap biasa dan terkadang fatal, seperti campak,
pertusis, kini secara umum dapat dicegah karena perkembangan vaksin yang
memobilisasi pertahanan alamiah tubuh.Rentang imunisasi anatara anak kulitputih
dengan kulit hitam dan Hispanik melebar antara tahun 1996 sampai 2001.
Beberapa
orangtua ragu untuk mengimunisasi anak mereka karena spekulasi bahwa beberapa
jenis vaksin –terutama vaksin difteri-pertusis-tetanus (DPT) dan campak gondok
rubela dapat menyebabakan autisme atau gangguan
perkembangan neurologis lain.kekhawatiran ini disebabkan oleh zat
pengawet thimerosal yang mengandung
sejenis merkuri dan digunakan luas sebelum perrkembangan vaksin bebas
timerrosal. Akan tetapi beberapa penelitian di AS dan Inggris tidak menemukan
bukti kuat yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara vaksinasi dengan
autisem atau dengan gangguan lain.
Sebagian
orangtua khawatir bahwa terlalu banyak vaksinasi tidak baik bagi kekebalan
tubuh bayi mereka. Sebenarnya, hal yang sebaliknya benar vaksin dalam jumlah
banyak memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai bakteri dan virus serta
mengurangi infeksi terkait.
2.5 Prinsip Perkembangan
Periode
sebelum kelahiran, perkembangan dan pertumbuhan fisik mengikuti prinsip
cephalocuadal dan proximodistal. Merujuk prinsip caphalocuadal, pertumbuhan
bergerak dari atas ke bawah. Karena otak tumbuh dengan cepat sebelum lahir, maka
besar kepala bayi yang baru lahir selalu tidak proposional. Kepala tersebut
akan menjadi proposional seiring dengan pertumbuhan tinggi anak dan
perkembangan dan perkembangan tubuh bagaian bawah. Merujuk prinsip
proximodistal, pertumbuhan dan perkembangan motoris bergerak dari bagian tengah
tubuh keluar. Dalam rahim kepala dan tubuh lebih dahulu berkembang sebelum
tangan dan kaki, kemudian telapak tangan dan kaki, dan akhirnya jari-jari
tangan dan kaki. Sepanjang masa bayi dan kanak-kanak awal, tangan dan kaki
bagian atas, baru kemudian bagian yang lebih jauh, dilanjutkan dengan kemampuan
untuk menggunakan telapak tangan dan kaki dan akhirnya jari-jari tangan dan
kaki.
2.5.1 Perkembangan Fisik
Pertumbuhan
tercepat anak terjadi sepanjang tiga tahun pertama, terutama selama beberapa
bulan pertama. Pada bulan ke lima, berat rata-rata bayi laki-laki telah
terlipat dua: mencapai 16 pound, dan pada usia satu tahun, berat tersebut
hampir berlipat tiga menjadi 23 pound. Pertumbuhan yang pesat tersebut kemudian
mereda pada tahun kedua dan ketiga dari usianya; anak laki-laki biasanya naik
sekitar 5 pond pada ulang tahun keduanya dan 3 ½ pon pada ulang tahun ketiganya
Tinggi
anak laki-laki biasanya meningkat 10 inci pada tahun pertama, hampir 5 inci
pada tahun kedua, dan lebih dari 3 inci pada tahun ketiga, menjadi sekitar 37
inci. Anak perempuan mengikuti pola yang sama namun sedikit lebih kecil. Pada
usia tiga tahun, berat rata-rata anak perempuan mengikuti pola yang sama namun
sedikit lebih kecil. Pada usia ini, berat rata-rata anak perempuan satu pound
lebih ringan dan satu inci lebih rendah dibandingkan dengan anak
laki-laki.Seiring dengan tumbuhnya si bayi, bentuk dan proporsi tubuh juga
berubah. Anak berusia tiga tahun tampak lebih langsing dibandingkan dengan anak
berusia satu tahu yang menggemaskan.
Pertumbuhan
gigi di mulai di usia sekitar 3 atau 4 bulan, ketika bayi mulai memungut hampir
semua hal yang tampak dan memasukkannya ke dalam mulut mereka. Tapi biasanya
gigi pertama akan muncul pada rentang usia 5-9 bulan, atau bahkan lebih lama
dari itu. Sehingga biasanya pada ulang pertama si bayi telah memiliki enam
gigi. Pada usia tiga tahun, semua gigi utama telah tumbuh,dan anak dapat
mengunyah apapun yang di inginkan.
Berbagai
pengaruh terhadap pertumbuhan gen yang diwariskan oleh bayi memiliki pengaruh
yang kuat berkenaan dengan apakah si anak akan menjadi tinggi atau pendek, langsing
atau montok. Pengaruh genetik yang berinteraksi dengan lingkungan pengaruh
seperti nutrisi dan kondisi tempat tinggal juga mepengaruhi kesehatan dan
kesejahteraan umum. Makanan dan perhatian yang baik akan membuat anak menjadi
lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan dengan anak yang mendapat makan dan
perhatian yang kurang baik. Mereka juga matang secara seksual dan mendapatkan
tinggi maksumum di kemudian hari, dan gigi seri mereka juga terlepas lebih
awal.
2.5.2 Nutrisi
2.5.2.1 Makanan di masa awal
Sekarang
dan masa lalu dari awal sejarah manusia, seorang bayi pasti menyusu dan makan.
Biasanya seorang wanita yang tidak dapat mengurus bayinya akan mencari “wanita
lain”. Baru pada awal abad keduapuluh, dengan munculnya pembeku,
pasteurization, dan sterilisasi, prabikan mulai mengembangkan formula untuk
memodifikasi dan memperkaya susu bayi untuk konsumsi bayi.
2.5.2.2 Puting atau botol
Asi
selalu menjadi makanan terbaik bagi bayi. Satu-satunya alternatif yang dapat
diterima adalah formula diperkuat dengan bahan susu sapi atau protein kedelai
yang mengandung vitamin dan mineral supplemental. Bayi yang diberi susu formula
pada bulan awal kehidupannya dapat menderita kekurangan zat besi, formula yang
dapat dilengkapi dengan zat besi untuk paling tidak tahun pertama. Pada tahun
pertama bayi mengkonsumsi susu sapi karena mereka telah mendapatkan makanan
padat pelengkap yang menyumbangkan sepertiga dari kebutuhan kalorinya. Asi lebih
mudah dicerna dan lebih kaya nutrisi dibandingkan dengan formula.Manfaat
kesehatan ASI sangat besar pada dua tahun pertama. Di antara penyakit yang
dicegah oleh asi adalah diare, infeksi saluran pernafasan, otitis media, dan
staphylococcal, bakteri, dan infeksi saluran kencing. ASI tampaknya bermanfaat
bagi akurasi visual dan perkembangan saraf dan juga mungkin dapat mengurangi
kegemukan, walaupun penemuan dalam bidang ini belum mengarah pada kesimpulan
tertentu. Pemberian ASI dapat mengurangi risiko SIDS ( National Institute of
Child Healt and Human Development. Semakin sering dan lama seorang bayi
mendapatkan ASI, maka semakin baik proteksidan kinerja kognitif mereka. Sebuah
penelitian acak terkontrol terhadap 17.046 ibu baru di Belaris, kelompok ibu
yang diperkenalkan kepada pemberian ASI melalui program inisiatif Baby-Friendly
cenderung untuk memberikan ASI eksklusif dari tiga sampai enam bulan hingga
tahap tertentu sampai satu tahun. Berkenaan denga makanan, seorang ibu menyusui
harus memiliki kehati-hatian yang sama besar dengan yang dimiliki oleh ibu
hamil. Pemberian ASI tidak dianjurkan untuk ibu yang terinfeksi AIDS atau
penyakit akibat infeksi lainnya. Menyusui bayi merupakan tindakan fisik
sekaligus emosional.
2.5.3 Obesitas dan Kolesterol
Dalam
sebuah study di Negara bagian Washington, anak kegemukan dengan usia di bawah
tiga tahun yang tidak memiliki orangtua yang kegemukannya jarang tumbuh sebagai
anak obesitas. Akan tetapi, baik kegemukan berusia satu dan dua tahun yang
salah seorang orangtua atau kedua-duanya menderita obesitas dapat menderita
obesitas pula. Pada usia tiga tahun keatas, obesitas cenderung berlanjut hingga
dewasa, terlepas apakah orangtuanya menderita obesitas atau tidak. Perhatian
lainnya adalah potensi penimbunan kolesterol, lemak yang ditemukan dalam
lapisan tissue manusia dan binatang. Level kolesterol “ jahat “ yang tinggi,
dapat menyempitkan pembuluh darah dan mengarah kepada timbulnya sakit jantung.
Karena kondisi yang disebut atheroscelrosis ini dapat mulai terjadi pada masa
kanak-kanak, pencegahan terhadap penyakit jantung juga seharusnya dimulai pada
masa tersebut.
2.6
Otak dan Perilaku Refleks
Gerakan refleks yang terjadi pada bayi merupakan fungsi dari sistem
saraf pusat (central nevous sytem)—otak
dan saraf tulang belakang—dan jaringan saraf
sekunder yang sedang tumbuh berkembang ke seluruh bagian tubuh. Melalui
jaringan ini, informasi sensorik berjalan dari otak dan dilanjutkan keseluruh
otot menuju seluruh tubuh.
2.6.1 Membangun Otak
Pertumbuhan otak baik sebelum dan selama
masa kanak-kanak sangat penting untuk perkembangan fisik, kognitif, dan
emosional di masa yang akan datang. Otak pada saat lahir hanya memiliki berat
sekitar 25 persen dari berat otak orang dewasa, yaitu 3 pon. Otak mencapai 90
persen dari berat tersebut pada usia 3 tahun. Pada usia 6 tahun, otak hampir
seukuran otak orang dewasa, akan tetapi pertumbuhan dan perkembangan
fungsionalnya bergantung pada gizi yang benar, termasuk zat seperti protein,
zat besi, iodine, zinc, vitamin A, vitamin B6, dan asam folat. Pertumbuhan otak
terjadidalam lonjakan dan letupan, dan bagian-bagian dari otak yang berbeda
tumbuh lebih cepat dan terjadi pada saat yang bersamaan dengan perubahan
perilaku kognitif. Saraf tulang belakang
dan batang otak memiliki fungsi dasar
seperti bernapas, detak jantung, suhu tubuh, siklus terjaga dan tidur. Serebelum berfungsi untuk mempertahankan
keseimbangan dan koordinator motorik, dan pertumbuhan paling cepatnya terjadi
selama satu tahun pertama kelahiran.
Serebrum
dibagi menjadi dua bagian besar yaitu kiri dan kanan (hemisfer) yang memiliki fungsi masing-masing. Hemisfer kiri
tertarik pada bahasa dan pemikiran logis, sedangkan hemisfer kanan tertarik
pada fungsi spasial dan visual, seperti membaca peta dan menulis. Dua hemisfer
tersebut dihubungkan deangan jaringan korpus kalosum (corpus callosum) yang lentur dan kuat, yang membuat keduanya dapat
berbagi informasi dan berkoordinasi mengenai tuntutan. Korpus kalosum tumbuh
secara dramatis selama masa kecil dan mencapai ukuran orang dewasa pada usia
sekitar 10 tahun.
Setiap belahan otak memiliki empat lobus
atau bagian : oksipital, parietal,
temporal, dan frontal, yang
mengendalikan berbagai fungsi yang berbeda dan berkembang dengan tingkatan yang
berbeda-beda. Bagian korteks serebrum
yang mengatur penglihatan dan pendengaran akan matang pada usia 6 bulan, akan
tetapi area dari lobus frontal yang bertanggung jawab membuat asosiasi metal,
mengingat, dan menghasilkan respons motorik belum matang hingga beberapa tahun.
2.6.2 Sel Otak
Otak terbentuk dari dua jenis sel : glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan
melindungi neuron, sedangkan neuron
membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensi aksi. Mereka
berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan
berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan pada celah yang
dikenal sebagai sinapsis.
Pada dasarnya neuron adalah sel tubuh
yang terdiri atas deoxyribonucleic acid
(DNA), yang mengandung sel genetik tersebut. Sel-sel dasar ini bermigrasi ke
beberapa bagian otak yang sedang tumbuh untuk melepaskan akson dan dendrit. Akson
berfungsi untuk mengirim sinyal neuron dan dendrit berfungsi menerima pesan
dari neuron melalui sinaps, yang
merupakan jaringan komunikasi sistem saraf. Sinaps adalah celah kecil yang
dijembatani dangn bantuan zat kimiawi yang disebut neurotransmitter.
Hubungan antara dendrit dan sinapsis dalam dua
tahun pertama adalah untuk mempengaruhi pertumbuhan otak, membebaskan atas
banyaknya kemunculan kemampuan perseptual, kognitif, motorik. Kebanyakan neuron
di korteks bertanggung jawab terhadap fungsi kompleks tingkat tinggi, terbentuk
sejak dua puluh minggu masa kehamilan, dan struktur menjadi lebih jelas selama
dua belas minggu ke depan. Setelah kelahiran, sel mulai membentuk koneksi yang
memungkinkan komunikasi dapat terjadi.
Neuron yang bermigrasi menjalani proses
komplementari, yaitu integrasi dan diferensiasi. Integrasi berfungsi untuk
mengendalikan berbagai kelompok otot dalam mengoordinasikan aktivitas-aktivitas
yang dilakukan. Sedangkan diferensiasi berfungsi untuk mengambil struktur dan
fungsi yang spesifik dan khas.
Otak memproduksi lebih banyak neuron dan
sinaps dari yang dibutuhkannya. Neuron dan sinaps yang tidak digunakan atau
tidak berfungsi dengan baik akan mati. Hubungan antara sel kortikal semakin
membaik saat dewasa, yang memungkinkan fungsi motorik dan kognitif menjadi
lebih lentur dan berada pada tingkat yang lebih tinggi.
2.6.3 Mielinasi
Proses mielinasi akan menjadikan sinyal
bergerak lebih cepat dan lebih mulus dan memungkinkan untuk mencapai fungsi
yang sudah matang. Mielinasi dimulai sekitar pertengahan masa kehamilan di
beberapa bagian dan terus berlangsung sampai 5 bulan pertama. Mielinasi dari hipokampus yang berperan dalam ingatan,
terus atau meningkat setidaknya hingga usia 70 tahun. Mielinasi dari jalur
sensorik dan motorik sebelum kelahiran berada di tulang belakang dan setelah
kelahiran berada di bagian korteks serebrum yang dapat menjelaskan penampilan
dan kehilangan dari refleks di masa dini.
2.6.4 Refleks Dini
Perilaku refkles (reflex behaviour) adalah respons otomatis dan merupakan bawaan
terhadap rangsang. Perilaku refleks dikendalikan oleh pusat otak yang lebih
rendah yang berfungsi mengelola proses yang tidak dapat dikendalikan atau
ditahan, seperti bernapas dan detak jantung. Perilaku refleks berperan penting
dalam merangsang perkembangan dini dari sistem saraf pusat otak.
Bayi manusia diperkirakan memiliki 27
macam refleks utama. Refleks primitif
seperti mengisap, rooting untuk
puting, dan refleks moro saat
terkejut, semua terkait denngan kebutuhan instingtif untuk bertahan hidup dan
berlindung.
Refleks
postural adalah respons terhadap perubahan posisi ataupun
keseimbangan, yang terjadi selama 2-4 bulan. Sebagian besar refleks dini
menghilang selama bulan ke-6 sampai bulan ke-12. Menghilangnya refleks yang
tidak dibutuhkan sesuai jadwal adalah tanda bahwa jalur motorik di dalam
korteks sebagian sudah dieliminasi. Dengan demikian, kita dapat mengevaluasi
perkembangan neurologis bayi dengan melihat apakah terdapat beberapa respon
atau tidak sama sekali.
2.6.5 Pembentukan Otak : Peran Pengalaman
Sampai pertengahan abad ke-20, ilmuwan
percaya bahwa otak tumbuh dengan pole yang telah ditentukan secara genetik dan
tidak dapat berubah, hal ini tampak sebelum proses kelahiran. Akan tetapi, kini
dipercaya bahwa otak postnatal “dibentuk” oleh pengalaman, terutama selama
bulan-bulan pertama hidup saat korteks masih tumbuh secara cepat dan
mengordinasi diri sendiri. Hubungan sinaps awal, yang sebagian bergantung pada
rangsangan sensorik akan memperhalus dan menstabilkan “writing” otak yanng telah didesain secara genetik. Oleh karena itu,
pengalaman masa dini dapat memiliki efek jangka panjang terhadap kapasitas dari
sistem saraf pusat untuk belajar dan menyimpan informasi.
Selama masa formatif, otak sangat rentan
terhadap pengaruh lingkungan, baik itu sebelum dan sesudah kelahiran.
Keterbatasan sensorik masa dini dapat memberikan bekas pada otak. Walau
demikian, pengalaman korektif dapat memperbaiki kekurangan di masa lalu
meskipun tidak seutuhnya. Plastisitas (kemampuan otak untuk berubah) akan terus
berlanjut sepanjang kehidupan seiring dengan perubahan ukuran dan bentuk neuron
untuk merespon segala pengalaman yang terjadi di lingkungan.
Sebagian besar anak usia 2-3 tahun yang
tidak dapat berjalan, berbicara dan bermain tanpa tujuan diakibatkan oleh tidak
aktifnya lobus temporal yang mengelola emosi dan menerima input pendengaran
secara ekstrem.
2.6.6
Berbagai Refleks Dini Manusia
Refleks
|
Simulasi
|
Perilaku Bayi
|
Muncul di Usia
|
Menghilang di Usia
|
Moro
|
Bayu jatuh atau mendengar suara keras
|
Menjulurkan tungkai kaki dan lengan
seta jari, punggung melengkung ke belakang, kepala ditarik kebelakang.
|
Bulan ke-7 kehamilan
|
3 bulan kelahiran
|
Darwinian
|
Telapak tangan yang dielus
|
Membuat genggaman kuat
|
Bulan ke-7 kehamilan
|
4 bulan kelahiran
|
Tonic neck
|
Bayi diletakkan dalam posisi telentang
|
Menoleh ke satu sisi, merentangkan
lengan dan kaki disisi yang disukai dan melipat sisi yang lain
|
Bulan ke-7 kehamilan
|
5 bulan kelahiran
|
Babkin
|
Kedua telapak tangan bayi dielus
bersamaan
|
Mulut terbuka, mata tertutup, leher
meregang, kepala miring ke depan
|
Lahir
|
3 bulan kelahiran
|
Babinski
|
Mengelus telapak kaki
|
Jari-jari kaki terbuka
|
Lahir
|
9 bulan kelahiran
|
Rooting
|
Pipi bayi atau bibir bawah dielus
dengan jari atau putting
|
Kepala menoleh, mulut terbuka, dan
gerakan mengisap dimulai
|
Lahir
|
4 bulan kelahiran
|
Berjalan
|
Bayi dipegang dibawah lengan dengan
kaki telanjang menginjak permukaan rata
|
Membuat pergerakan seperti berjalan
yang terkoordinasi dengan baik
|
1 bulan
|
4 bulan kelahiran
|
Berenang
|
Bayi dimasukkan kedalam air dengan
wajah menghadap ke bawah
|
Membuat gerak berenang yang
terkoordinasi dengan baik
|
1 bulan
|
4 bulan kelahiran
|
2.6.7 Kemampuan Sensorik Dini
Otak yang sedang berkembang memungkinkan
bayi baru lahir untuk mengetahui secara cukup baik tentang yang mereka sentuh,
lihat, rasa, cium, kecap, dengar, serta berkembangnya kemampuan indrawi mereka
berkembang secara pesat ditahun-tahun pertama kehidupan.
2.6.7.1 Sentuhan dan Rasa Sakit
Tampaknya
sentuhan adalah indra pertama yang berkembang. Tanda-tanda awal dari refleks rooting terjadi pada dua bulan setelah
konsepsi. Pada usia kehamilan 32 minggu, semua anggota tubuh senitif terhadap
sentuhan.
2.6.7.2
Pembau dan Pengecap
Indra
pembau dan pengecap mulai berkembang di dalam rahim. Rasa dan bau dari makanan
yang dikonsumsi oleh calon ibu dapat berpindah ke bayinya melalui cairan amniotik.
Bayi baru lahir lebih memilih rasa manis dibandingkan rasa asam atau pahit.
Penolakan bayi terhadap rasa pahit adalah salah satu jenis mekanisme pertahanan
diri, karena banyak zat pahit yang beracun.
2.6.7.3 Pendengaran
Pendengaran
sudah berfungsi sebelum kelahiran. Pendengaran adalah kunci dari perkembangan
bahasa. Pengenalan suara dan bahasa selama di dalam rahim dapat menjadikan
dasar hubungan yang baik antara orangtua dan anak. Bayi usia 3 hari dapat
membedakan bunyi kata baru dengan bunyi kata yang telah mereka dengarkan
sebelumnya.
2.6.7.4
Penglihatan
Merupakan
indra yang paling sedikit berkembang saat lahir. Mata dari neonatus berukuran
lebih kecil dibandingkan ukuran orang dewasa, struktur retinanya belum komplit,
dan saraf optiknya tidak berkembang. Jarak mata neonatus paling baik dalam
jarak kurang dari satu kaki, yaitu hanya sebatas wajah dari orang yang
menggendongnya.
2.6.8 Perkembangan Motorik
Saat sistem saraf pusat, otot, dan
tulang telah siap, serta lingkungan memberikan kesempatan yang tepat untuk
melakukan eksplorasi dan latihan, akan selalu ada kemampuan baru yang mereka
ciptakan.
2.6.8.1
Titik Awal Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik ditandai dengan serangkaian tanda pencapaian yang
telah berkembang secara sistematik atas kemampuan baru yang telah dikuasai oleh
bayi.
Sistem
Tindakan (systems of action), merupakan kombinasi dari
keterampilan motorik yang makin kompleks, yang dapat memunculkan rentang
gerakan yang lebih luas atau lebih tepat dan lebih ada kontrol terhadap
lingkungan.
Denver
Developmental Screening Test digunakan untuk
mencatat kemajuan anak antara usia 1 bulan sampai 6 tahun guna mengidentifikasi
anak-anak yang tidak berkembang secara normal. Norma denver juga dikembangkan
dengan referensi budaya dan tidak secara langsung valid untuk menilai anak dari
budaya lain.
Dalam proses melacak, pergerakan umum
yang terjadi akan di awasi oleh kontrol kepala, tangan, dan locomotion, guna
memperhatikan bagaimana perkembangan mengikuti prinsip sefalokaudal (kepala ke ekor) dan proksimosdital (dalam ke luar). Meskipun bayi laki-laki cenderung
sedikit lebih besar dan aktif dibandingkan bayi perempuan, tetapi tidak ada
perbedaan gender dalam perkembangan motorik pada masa bayi.
2.6.8.2
Perkembangan Motorik dan Persepsi
Perkembangan motorik awal adalah contoh
baik tentang interaksi antara domain fisik dengan kognitif. Persepsi membuat
bayi dapat belajar tentang diri mereka sendiri dan lingkungan mereka.
Pengalaman motorik bekerjasama dengan kesadaran mengenai perubahan tubuh
mereka, mempertajam dan mengubah pemahaman perseptual mereka tentang yang
mungkin terjadi jika mereka bergerak dengan cara tertentu. Hubungan dua arah
antara persepsi dan aksi, dijembatani oleh otak yang sedang berkembang, memberi
bayi informasi yang lebih berguna mengenai diri mereka dan dunia mereka.
Aktivitas sensorik terkoordinasi dengan
baik sejak lahir. Piaget dan para ilmuwan lain mempercayai bahwa perilaku
bergantung pada panduan visual
(penggunaan mata untuk memadu gerakan tangan atau anggota tubuh yang lain).
Selain itu, persepsi kedalaman
(depth perception) yang merupakan kemampuan untuk mellihat objek dan permukaan
dalam tiga dimensi, yang dipengaruhi melalui retina mata. Persepsi sentuhan (haptic perception) yang merupakan kemampuan
untuk mendapatkan informasi dengan memegang objek, tidak lagi hanya melihat.
Persepsi sentuhan muncul pada usia 5-7 bulan.
2.6.8.3
Teori Ekologi Eleanor dan James Gibson
Teori ekologis persepsi (ecological
theory of perception) merupakan teori yang dikembangkan oleh Eleanor dan James
Gibson, yang menggambarkan perkembangan motorik dan kemampuan perseptual
sebagai bagian yang saling bergantung dari fungsi sistem yang mengarahkan
perilaku dalam berbagai konteks.
Affordance dalam teori ekologis persepsi
dari Gibson, kesesuaian antara atribut fisik dan kemampuan seseorang dengan
karakteristik dari lingkungan.
2.6.8.4 Pengaruh Budaya terhadap Perkembangan Motorik
Meskipun perkembangan motorik mengikuti
urutan yang universal, kecepatannya merespon faktor kontekstual tertentu.
Beberapa budaya secara aktif mendorong perkembangan dini untuk bidang
keterampilan motorik. Disisi lain, beberapa budaya melarang perkembangan
motorik dini. Perkembangan normal tidak harus mengikuti jadwal yang sama untuk
mancapai tujuan yang sama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelahiran
di zaman sekarang telah berubah drastis dengan adanya teknologi-teknologi
canggih yang menolong proses kelahiran.Di Eropa dan AS sebelum abad ke 20
kelahiran adalah ritual perempuan yang terjadi di rumah dan di dampingi oleh
bidan.Ini akan mengurangi resiko pada kelahiran.
Namun,sekarang telah ada tenaga profesional yangakan mengurangi resiko
tersebut.Kelahiran terjadi setelah periode persiapan dan partuisasi.Ada 4
pilihan metode dalam melahirkan dan masing-masing metode memiliki kekurangan
dan kelebihan dalam prosesnya.
Perkembangan
Fisik di usia-usia awal kelahiran sangat penting karena dapat menentukan bayi
itu berkembang sehat atau tidak. Hal terpenting bagi bayi adalah bagaimana
imunitas tubuh dapat menjaga kesehatan tubuh bayi tersebut dan biasanya ketahanan
tubuh itu terbentuk oleh ASI eksklusif. Perkembangan itu sangat bergantung pada orangtua untuk
menjaga dan merawat anaknya agar tumbuh menjadi anak yang sehat dan
berintelegensi sehingga bisa dibanggakan.
DAFTAR PUSTAKA
Papalia, Diane
E, etc. 2009. Human Development,
Perkembangan Manusia. Jakarta : Salemba Humanika
Hurlock,
Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan.
Jakarta : Penerbit Erlangga