Bukan bernama ini
sebuah rasa terjejal
ketulusan
Jauh sekali.
Terpotret partikel
debu terlintasi
Bukan kamu.
Aku yakin bukan
kamu...
Yang sempurna,
Yang ada,
paham segala..
Percikmu hangat
terbumbung di laut bening
menyelam...tersenyum...membahagia...
Bukan...
Itu bukan kamu
Bukan siapapun.
Tuhan tak pernah
menciptakan itu...
Kamu yang tercipta
menyusun kata
mengejanya terbata
tanpa suara
melihatku dan berkata,
"Aku bisa. Untukmu aku bisa"
Peluh terbasuh cinta
Detik lalu akan
pergi..
Tapi kenapa kamu masih
di sini ?
***
"Bisa kau bacakan
untukku ?"
:'(
"Aku sedang
berusaha"
"Hancurkan saja.
Kita akan tenang"
"Sepertinya aku
memang tidak bisa"
"Kalau begitu
pergilah"
"Maaf"
katamu....
"Maaf"
***
Hari ini matahari
berwarna biru
Aku bersimpuh di dalam
kaca
Menghayalkan satu kata
saja dari sisa
"Aku tidak
bisa"
"Tak apa. Lupakan
saja."
"Lalu ?"
"Apa ?"
"Lihat aku"
katamu...
"Lihat aku"
"Sudah kulihat.
Katakan ada apa dengan matamu ?"
"Apa yang kau
lihat ?"
"Entahlah.
Lupakan. Apakah kau masih akan mengeja ?"
"Masih. Kenapa
?"
"Jika itu
membuatmu bahagia, aku akan menunggu sampai kau bisa, dan sampai setelah itu,
dan sampai seterusnya."
"Dengarkan
aku."
"Apa ?"
"Aku mencintaimu.
Hanya ini yang aku bisa"
:)
Tuhan, terimakasih
telah menganugerahkannya padaku...^^
By : Chandara Pulungan :D
Keterangan :
Nah ini sesi kedua dari "Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki" :D
Dibuat di Facebook kedua saya, Darapermata Sari :D
0 komentar:
Posting Komentar